Renungan Harian DR. H. Adi Warman SH., MH., M.B.A. – Jama’ah Umroh NRA GroupProgram I’tikaf

Madinah Al-Munawwarah-

“MADINAH, KESAKSIAN UNTUK HAMBA YANG MENANGIS”

Bismillahirrahmanirrahim.Di Masjid Nabawi ini, tempat yang pernah dipijak oleh kaki manusia terbaik, Rasulullah SAW, setiap sudut seakan berbisik lembut kepada jiwa-jiwa yang datang: “Dekatlah kepada Tuhanmu, sebagaimana kami pernah menyaksikan Rasul-Mu bersujud dalam diam.

“Madinah bukan sekadar tempat. Ia adalah perhentian bagi hati yang lelah, pelukan bagi ruh yang gersang, dan rumah bagi air mata yang tak ingin ditahan.

Ramadhan hampir usai. Tapi justru di penghujungnya, kita mulai merasakan bahwa air mata dalam sujud bukanlah kelemahan. Ia adalah bahasa tertinggi antara seorang hamba dan Tuhannya.

Allah SWT berfirman: “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis, dan mereka bertambah khusyuk.”(QS. Al-Isra: 109)

Tak semua tangis adalah kesedihan. Tangis di Madinah, tangis di sepertiga malam, tangis saat menyebut nama Allah, adalah bentuk kerinduan terdalam yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata.

Rasulullah SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan di hari tiada naungan selain naungan Allah… (di antaranya) adalah seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya hingga kedua matanya basah karena menangis.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka biarlah air mata ini jatuh menjadi saksi. Bahwa kita pernah merasa begitu kecil, begitu berdosa, namun begitu berharap pada kasih sayang-Nya.

Kita mungkin tak bisa tinggal lama di Madinah, tapi biarlah ruh kita tertinggal di sini—menjadi bagian dari orang-orang yang pernah berdoa dalam sunyi, menangis dalam dzikir, dan pulang dengan jiwa yang baru.

Semoga Madinah menjadi saksi kita. Dan semoga Allah menjadikan tangis ini sebagai cahaya di hari saat tidak ada cahaya selain dari-Nya.Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Madinah Al-Munawwarah, 29 Ramadhan 1446 H / 29 Maret 2025 M DR. H. Adi Warman., S.H., M.H., M.B.A.

Leave a Reply

Your email address will not be published.